China Town Manggar Belitung

Senin, 02 November 2009

Label: ,

Gempa Padang 7,9SC

Kamis, 01 Oktober 2009

Indonesia.....menangis lagi.....

Gempa berkekuatan 7.9sc meluluhlantakkan kota Padang....

Turut berduka cita.....buat sanak saudara kita...

Entah misteri apalagi dari Sang Maha Kuasa....pastinya hal ini adalah bentuk sebuah teguran bagi kita semua.

Terlepas dari itu semua, ada hal penting menyangkut kekayaan atau peninggalan bersejarah, yang mungkin nantinya hanya tinggal sebuah cerita. Padahal tak perlu kita pungkiri, bahwa di Padang menyimpan banyak kekayaan yang tak ternilai.

Alam yang indah dengan bangunan-bangunan khas diatasnya, selama ini menjadi ciri dan karakter dari Padang. Mungkinkah setelah kejadian ini akan berganti atau ini sebuah permulaan untuk memulai kehidupan kebudayaan yang baru.

Tentu kita tidak akan tahu....

Memang menurut beberapa pakar, terjadinya gempa karena adanya pergerakan lempeng bumi. Tetapi satu hal penting dapat kita tarik kesimpulan, bahwa sudah saatnya kita harus ingat tentang kepedulian kita terhadap alam.

Kita jangan hanya karena pengaruh-pengaruh isu global, lantas kita peduli terhadap alam. Paling tidak kita mulai dari lingkungan terkecil di sekeliling kita.

Label:

Takbiran

Minggu, 20 September 2009

Puasa usai, kemenangan telah datang dan hari nan FITRI pun tiba....
Minal Aidzin Wal Faidzin....Mohon Maaf Lahir dan Bathin....
Begitu puasa usai, jutaan manusia di dunia ini menyambut dengan riang gembira. Semua larut dalam perasaan kemenangan.......
Tak terkecuali di Indonesia...tiap-tiap daerah mengekspresikan dengan caranya masing-masing. Hal yang jamak akan kita temui adalah ketika malam menyambut hari nan fitri ini. Di mesjid, di manapun tempat, akan kita temui para muslimin dan muslimat berbondong-bondong tanpa dikomando akan menyuarakan suara takbir.
Tapi yang unik tentunya takbiran dengan menggelar tempat-tempat untuk bertakbir di pinggir jalan dan takbiran keliling yang mungkin hanya akan kita temui di Indonesia.
Tempat untuk bertakbir dihias sedemikian rupa bernuansa islami dengan tidak meninggalkan maskot lebaran yaitu rentengan ketupat yang digantung. Beduk-beduk dijejer seolah-olah seperti alat musik untuk ditabuh mengiringi gema takbir.
Untuk takbiran keliling, mereka berkonvoi, entah dengan bersepeda motor, mobil bahkan sampai sewa angkutan hanya untuk menyuarakan gema takbir. Mereka berkeliling mengitari kota atau tempat-tempat umum.
Bahkan kadang-kadang mereka lupa akan keselamatannya masing-masing. Mereka dengan sadar berdiri diatas kap-kap mobil menyuarakan gema takbir.
Oleh karena tindakan yang kurang berkenan ini, maka tak heran Polisi harus bekerja ekstra keras untuk mengingatkan.
Terlepas dari itu semua, paling tidak suasana malam takbiran ini benar-benar menggambarkan seperti sang juara telah berhasil meraih kemenangan.
Sebuah kemenangan melebihi kemenangan-kemenangan dari pertandingan apapun...amiiinnn....

Label: ,

Mudik

Kamis, 17 September 2009

Budaya mudik mungkin hanya di Indonesia.....
Mungkinkah budaya mudik ada di negeri tetangga atau negeri lainnya di luar Indonesia....entahlah...
Tapi satu hal yang pasti jangan sampai nanti ada klaim kembali dan ada yang merasa kebakaran jenggot bahwa budaya mudik telah diambil orang....
Istilah mudik muncul dan sering terdengar ketika menjelang lebaran tiba. hampir semua orang membicarakan mudik. Mulai dari kalimat dan pertanyaan kapan mudik, mudik kemana, bareng siapa, persiapan apa ketika harus mudik dan........berbagai macam pertanyaan lainnya....
Pastinya ketika lebaran tiba, hampir semua orang mempersiapkan untuk segera mudik. Paling tidak setelah sekian waktu bergelut untuk mencari sesuatu di negeri orang, sudah saatnya pulang kampung bertemu sanak keluarga.
Ada yang karena keterpaksaan harus mudik sampai dengan yang memang dari jauh-jauh hari berniat mudik, semuanya satu pemikiran, satu keinginan, satu tujuan "Balik Kampung".
Dari H-3 sampai H+3 biasanya semua orang disibukkan dengan istilah Mudik. Bahkan seolah-olah mudik telah menjadi agenda nasional. Jadi tidaklah heran semua terlibat dengan kata mudik. Dari rakyat sampai pejabat bahkan semua instansi terkait dikerahkan agar budaya mudik ini dapat terlaksana dengan aman dan lancar.
Bagaimana Polisi akan bekerja keras mengamankan jalur-jalur mudik dan beberapa departemen yang terlibat dengan urusan sarana dan prasarana berpikir keras supaya mudik terasa nyaman. Dari departemen yang mengurusi jalan sampai dengan kesehatan semuanya bahu membahu supaya para pemudik merasa aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.
Tidak ketinggalan pula beberapa perusahaan merasa harus terlibat untuk menjual produknya, entah berbentuk promo atau yang lainnya.
Bagaimana dengan orang-orang lansekap?
Sebenarnya peran orang-orang Lansekap juga sangat besar dalam hal mudik ini. Tak perlu dipungkiri bahwa setiap pemudik pasti membutuhkan tempat untuk baeristirahat ketika capek dan lelah.
Nah dari situ saja para orang lansekap seharusnya berpikir bagaimana mempersiapkan tempat beristirahat (rest Area) yang nyaman.
Tidak itu juga, bagaimana peran seorang lansekap bekerja sama dengan instansi terkait mempersiapkan jalur mudik yang nyaman, seperti layaknya rambu-rambu jalan (signage), dan banyak hal lainnya yang terkait dengan kata mudik.

Label:

Warung Kopi Manggar Belitung Timur

Minggu, 02 Agustus 2009

Suasana warung kopi di kawasan pasar kota Manggar

Seruputan secangkir kopi akan lebih terasa nikmat, apabila didukung dengan suasana yang nyaman pula. Maka tidaklah aneh apabila para pecandu kopi akan memilih tempat yang sudah menjadi favoritnya. Kalau boleh disamakan kurang lebihnya, akan terasa pas apabila kita ngopi di “habitat” para pecandu kopi.


Mencari “Habitat warung kopi”, mungkin di dunia ini akan mudah ditemukan. Tapi kalau kita boleh jujur, dibelahan dunia manapun tidak ada yang akan mengalahkan habitat benar-benar “habitat” warung kopi seperti di kota Manggar - Belitung Timur.


Di setiap sudut kota akan dengan mudah kita menjumpai warung kopi dengan para penikmatnya yang seolah-olah tak pernah sepi. Dari selepas subuh sampai tengah malam.


Pernah suatu ketika, sekelompok penikmat kopi iseng mencoba menghitung berapa jumlah warung kopi yang ada dan tersebar di kota Manggar. Menurut survey asal-asalan tersebut, tak kurang dari 150 warung kopi telah mereka hitung.


Memang data itu kurang valid, tapi setidaknya mereka mendapatkan angka 150 itu bukan ngasal. Angka 150 didapatkan berdasarkan daya ingat mereka dan warung kopi itu memang ada dan tetap eksis dengan pelanggannya.


Uniknya dari sekian banyak jumlah yang ada, tiap-tiap warung kopi memiliki pelanggan sendiri. Mungkin kalau di era sekarang sama seperti “member”.


Satu contoh mantan menteri HAM Yusril Ihza Mahendra, juga memiliki warung kopi favorit. Menurut informasi, warung kopi favoritnya itu langganan beliau semenjak belum menjadi menteri. Jadi tak heran disela-sela kesibukannya beliau kadang-kadang menyempatkan untuk ngopi.


Bukan hal yang aneh pula kalau dari tiap-tiap pelanggan yang ada, seolah-olah membentuk sebuah komunitas, walaupun sebenarnya niatnya bukan kearah itu. Tanpa mereka sadari, karena kesamaan hobby atau pekerjaan mereka akan ngopi di tempat yang mereka anggap sama dan sehati.


Oleh karena itu bagi pecandu kopi akan terasa lengkap apabila berkesempatan menikmati secangkir kopi di warung kopi di kota Manggar, Belitung Timur.


Sabtu, 01 Agustus 2009 – 22:51

Pembukaan n Preambule

Kamis, 18 Juni 2009

Blog ini mungkin isinya pemikira-pemikiran diriku tentang hal-hal yang mungkin masih ada sangkut pautnta sama lansekap. entah sebagai ilmu atau apalah......

Label: